CV. IJONE GODONG

 

Tanaman Hias Daun Outdoor untuk Taman Mungil

Saat datang ke toko tanaman hias, akan ada banyak pilihan tanaman hias daun outdoor yang ditawarkan kepada Moms.

Jika bingung, sebelum ke toko tanaman hias, cek dulu sepuluh jenis tanaman hias daun outdoor yang ada di bawah ini!

1. Kaktus Koboi

Foto: shopee.co.id

Tanaman hias daun outdoor yang pertama adalah kaktus koboi. Kaktus koboi sangat difavoritkan dan masih hits hingga sekarang karena banyak yang menanam serta membudidayakannya.

Kaktus koboi bisa ditanam di dalam maupun luar ruangan sehingga cocok untuk tanaman hias daun outdoor.

Kaktus koboi memiliki tampilan yang besar dan terlihat kuat serta kokoh. Kaktus koboi bisa tumbuh hingga 10 meter dan akan tumbuh bercabang bila titik tunasnya Moms rusak.

Tanaman ini tidak suka air sehingga Moms cukup menyiramnya sedikit saja setiap harinya. Meski tak suka air, tapi kaktus koboi sangat suka cahaya matahari. Jadi usahakan untuk menempatkannya di tempat yang terkena sinar matahari.

 

2. Pakis Jepang

Foto: www.ballyrobertgardens.com

Pakis Jepang menjadi tanaman hias daun outdoor yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia untuk ditanam di halaman rumah.

Tanaman hias daun outdoor ini punya ciri khas unik, yakni daunnya yang berenda dengan bentuk kelopak daun yang kecil. Tanaman hias daun outdoor memiliki tinggi hanya sekitar 1 meter kurang.

Keunikan lainnya dari tanaman hias daun pakis Jepang juga bisa dilihat dari tampilan warnanya yang berbeda.

Jika daun pakis biasanya hanya berwarna hijau, daun pakis Jepang memiliki tampilan warna hijau agak keunguan.

Saat menanam tanaman hias daun outdoor ini, usahakan untuk meletakkannya di area yang teduh tapi masih tetap mendapatkan sinar matahari dan selalu jaga kelembapan tanahnya.

3. Paku Tanduk Rusa

Foto: www.satuharapan.com

Paku tanduk rusa menjadi tanaman hias daun outdoor yang sering dipasang di dinding sehingga sering dijuluki dengan nama tanaman tempel atau tanaman gantung.

Dinamakan paku tanduk rusa karena tanaman hias daun outdoor ini memiliki bentuk daun yang mirip dengan tanduk rusa. Jadi daunnya menjuntai ke bawah dengan bagian pinggirannya yang melekuk-lekuk menyerupai tanduk rusa.

 

Biasanya paku tanduk rusa ditempel atau digantung pada tembok halaman. Berhubung daunnya menjuntai ke bawah, maka tampilannya jadi tampak apik.

Untuk merawat paku tanduk rusa sangat mudah karena hanya butuh disiram air setidaknya 2-3 hari sekali saja.

Uniknya, ketika menyiramnya, Moms harus mencabut tanaman ini dulu dari media tanam dalam pot, lalu setelah disiram dan agak mengering, kembalikan lagi ke dalam pot.

 

4. Sansevieria

Foto: pexels.com/Charlotte May

Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua adalah tanaman hias daun outdoor yang sangat populer di Indonesia.

Sansevieria mampu menyerap kadar karbondioksida dalam jumlah besar sehingga bisa membuat udara di depan rumah jadi lebih segar.

Ditambah lagi tanaman ini bisa membuat suasana jadi lebih asri.

Berbeda dengan tanaman hias daun outdoor lainnya, tanaman sansevieria harus diletakkan di tempat yang teduh.

Hindari sinar matahari langsung karena bisa membuat tanaman ini mudah rusak, tapi tetap berikan sinar matahari yang cukup.

5. Aglaonema

Foto: pexels.com/Tiia Pakk

Aglonema merupakan salah satu tanaman hias daun outdoor yang di Indonesia disebut dengan nama tanaman sri rejeki.

Tanaman ini dikenal punya ciri khas warna daun yang terlihat cantik. Biasanya ada dua gradasi warna. Bisa warna hijau dengan kuning atau orange dengan hijau atau merah dengan hijau.

Aglaonema sangat cocok di negara tropis seperti Indonesia karena tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di cuaca panas dan tidak memerlukan air yang banyak. Moms cukup menyiramnya 2-3 kali saja seminggu.

6. Canna

Foto: davesgarden.com

Selanjutnya ada canna yang bisa Moms jadikan tanaman hias daun outdoor. Ciri khas dari tanaman ini adalah daunnya yang besar panjang dengan warna hijau muda dengan guratan-guratan gradasi warna kuning.

Canna tak hanya memiliki daun yang apik, tapi juga ada bunga yang membuat tampilannya lebih cantik. Warna bunga dari canna adalah orange agak kemerahan.

Biasanya tanaman hias daun outdoor ini ditanam dalam jumlah banyak dan berjajar sehingga menjadikan tampilannya terlihat rimbun.

Canna sangat cocok dijadikan sebagai tanaman hias daun outdoor di Indonesia karena tanaman ini menyukai cuaca panas.

7. Siklok

Foto: bibitbunga.com

Siklok sangat cocok ditanam sebagai tanaman hias daun outdoor karena memiliki bentuk yang unik dan menarik.

Tampilan siklok ini sebenarnya mirip dengan bunga karena daun-daunnya mengumpul menjadi satu pada bagian ujung bawah yang melekat pada batang.

Bentuk daun siklok menyerupai pedang dan tekstur daunnya tebal. Warnanya kehijauan dengan sedikit gradasi kuning.

Tanaman hias daun outdoor sangat tahan terhadap sinar matahari sehingga bisa Moms letakkan dekat pagar atau di area terbuka yang panas.

8. Caladium

Foto: istock

Caladium di Indonesia disebut dengan nama julukan sayap malaikat karena bentukya ini mirip dengan mata panah besar. Ada juga yang menjulukinya sebagai tanaman hati karena bentuknya juga mirip hati.

Tanaman hias daun outdoor memiliki banyak sekali jenisnya. Ada yang berwarna merah kehijauan, ada yang warnanya hijau keputihan, dan ada juga yang warnanya hijau kekuningan.

Perpaduan warna-warna pada caladium menjadikan tampilannya semakin menarik. Caladium sangat cocok untuk diletakkan di halaman rumah karena cocok ditanam di iklim tropis.

9. Philodendron Monstera

Foto: pexels.com/Huy Phan

Kalau tanaman hias daun outdoor yang satu ini pastinya sudah banyak Moms yang tahu.

Philodendron monstera atau yang dikenal dengan nama tanaman monstera tak hanya cocok dijadikan sebagai tanaman indoor, tapi juga outdoor.

Tanaman hias daun outdoor bisa tumbu subur hingga mencapai dua meteran sehingga ketika ukurannya masih kecil, Moms bisa menjadikannya tanaman indoor, tapi jika tingginya sudah mencapai satu meter, maka lebih baik memindahkannya ke luar ruangan.

Ciri khas dari tanaman monstera adalah daunnya yang memiliki bolong-bolong di dalamnya sehingga terihat unik.

 

 

10. Persian Shield

Foto: shopee.co.id

Tanaman hias daun outdoor yang terakhir adalah persian shield. Saat mendengar namanya, mungkin Moms tidak terlalu kenal dengan tanaman hias ini, tapi ketika melihat tampilannya, pasti Moms langsung mengenalinya.

Hal ini punya ciri khas yang sangat unik karena persian Shield memiliki warna daun yang sangat mencolok. Ada perpaduan warna ungu, hijau, dan ada sedikit hitam di pinggirannya.

Tanaman hias daun outdoor harus ditanam di tempat yang mendapat cahaya sinar matahari cukup untuk mempertahanka warna daunnya yang cantik ini. Jika kurang mendapat sinar matahari, maka warna daun persian shield akan terlihat kusam.

Tanaman hias daun outdoor di atas terlihat cantik-cantik bukan? Dari semua tanaman hias daun outdoor, Moms tertarik ingin menanam sendiri yang mana?

 klik disini untuk membeli berbagai tanaman di ijone gondong

 

 

- Mangsa kasa (1): 22 juni - 1 agustus (41 hari)
Masa terang yg biasanya kering: sinar matahari 76%, kelembaban udara 60,1%, curah hujan 67.2 mm, suhu udara 27,4°C. Pada masa ini manusia merasa ada sesuatu yg hilang dalam alam, walau cuacanya sedang terang.
Para petani membakar batang padi yg masih tersisa di sawah, pada masa ini petani mulai menanam palawija, ubi dll, daun mulai rontok, belalang bertelur.

- Mangsa karo (2): 1 agustus - 24 agustus (23 hari)
Hawa menjadi panas: kondisi meteorologisnya sama dengan mangsa kasa, kecuali curah hujan menjadi 32.2 mm. Pada masa ini manusia mulai resah, karena suasana kering dan panas, bumi seperti merekah, memasuki alam paceklik.
Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga mulai bersemi. Sawah dan palawija harus berair dapat dari irigasi. Tanah banyak yg retak.

- Mangsa katelu (3): 25 agustus - 17 september (24 hari)
Kondisi meteorologisnya sama dengan mangsa sebelumnya, hanya curah hujan naik lagi jadi 42.2 mm. Sumur-sumur mulai kering dan angin yg berdebu. Manusia cuma bisa pasrah. Tanah tidak dapat ditanami sebab panas dan tidak ada air. Saat mulai panen palawija, ubi dll.

- Mangsa kapat (4): 18 september - 12 oktober (25 hari)
Kemarau mulai berakhir, harapan mulai cerah: sinar matahari 72%, kelebaban udara 75,5%, curah hujan 83.3 mm, suhu udara 26,7°C. Disini manusia masih harus menunda kegembiraannya.
Petani mulai menggarap tanahnya untuk menanam padi gaga. Pohon kapuk sedang berbuah, burung pipit dan burung manyar membuat sarang.

- Mangsa kalima (5): 23 oktober - 8 november (27 hari)
Kondisi meteorologisnya sama dengan diatas, hanya curah hujan naik menjadi 151.1 mm.Mangsa ini ditandai dengan hujan pertama. Suka cita manusia atas turunnya air hujan seperti pancuran mas yg membasahi bumi.
Petani mulai membetulkan sawah dan membuat pengairan dipinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asam berdaun muda, ulat-ulat mulai keluar. 

- Mangsa kanem (6): 9 november - 21 desember (43 hari)
Kondisi meteorologisnya sama dengan mangsa sebelumnya, hanya curah hujan meninggi jadi 402.2 mm. Alam menghijau, hati tenteram, tapi tidak menjadikan manusia serakah, justru menjadi penuh syukur.
Para petani mulai pekerjaannya di sawah, banyak buah-buahan, burung belibis mulai kelihatan di kolam. Musim orang membajak sawah.

Kemudian masuk kedalam mangsa rendheng, yg terdiri dari mangsa kapitu, kawolu, dankasanga.

- Mangsa kapitu (7): 22 desember - 2 februari (43 hari)
Ketentraman manusia sejenak terganggu. Kondisi meteorologisnya: sinar matahari 67%, kelembaban udara 80%, curah hujan 501.4 mm dan suhu udara 26,2°C. Musim datangnya penyakit, alam ditandai dengan banjir. Alam yg terlihat kurang bersahabat sesungguhnya sedang menyimpan berkah panen yg demikian kaya. Kucing-kucing mulai kawin, itu adalah pratanda suka cita berada diambang mata.
Para petani mulai menanam padi. Sungai banjir, angin kencang.

- Mangsa kawolu (8): 3 februari - 28 februari (26 hari)
Sesuatu sedang merebak dalam kehendak. Kondisi meteorologisnya sama dengan mangsasebelumnya, kecuali curah hujan turun menjadi 371.8 mm. Meski mendung dan kilat, hujan menyapu segala kekeringan. Dalam 4 tahun sekali umurnya menjadi 27 hari.
Tanaman padi sudah menjadi tinggi, sebagian mulai berbuah, mulai banyak binatang uret.

- Mangsa kasanga (9): 1 maret - 25 maret (25 hari)
Kondisi meteorologisnya sama dengan mangsa sebelumnya, hanya curah hujan menurun lagi jadi 252.5 mm.
Musim padi berbuah, musim kucing kawin, jangkrik dan tonggeret mulai keluar di atas pohon.

Alam memasuki mangsa terakhir dalam setahun, yaitu mangsa mareng, yg dibagi dalammangsa kasapuluh, dhesta, dan saddha.

- Mangsa kasapuluh (10): 26 maret - 18 april (24 hari)
Mangsa ini menyimpan antisipasi yg sedikit muram, karena akan menghadapi musim kemarau lagi, orang gampang lesu dan pusing-pusing. Kondisi meteorologisnya: sinar matahari 60%, kelembaban udara 74%, curah hujan 181.6 mm, suhu udara 27,8°C.
Padi mulai menguning, panen padi gaga, banyak binatang bunting, burung-burung membuat sarang.

- Mangsa dhesta (11): 19 april - 11 mei (23 hari)
Hujan mulai habis. Kondisi meteorologisnya sama dengan diatas, kecuali curah hujan menjadi 129.1 mm.
Para petani mulai panen raya, burung sedang mengeram.

- Mangsa saddha (12): 12 mei - 21 juni (41 hari)
Air lenyap dari tempatnya, kemarau mulai tiba. Kondisi meteorologisnya masih sama, hanya curah hujan naik lagi menjadi 149.2 mm.
Petani mulai menjemur padinya dan dimasukkan ke lumbung, disawah tinggal batang padi kering.

Begitulah kurang lebih sketsa watak-watak mangsa. Pernyataan meteorologis yg dicantumkan kiranya memberi kita pengetahuan, bahwa watak mangsa itu berkaitan dengan kondisi empiris-meteorologis yg nyata.

Alamat : Jl. Parakan - Sukorejo No.4, Biting, Larangan Luwok, Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 53258